Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani meminta anggaran pendidikan yang setiap tahun semakin meningkat nilainya dimaksimalkan untuk pemerataan dan pemerataan pendidikan.
“Selain kesejahteraan tenaga pengajar, pembangunan infrastruktur pendidikan
, ketersediaan alat bantu pendidikan dan berbagai hal yang diperlukan untuk memajukan pendidikan Indonesia,” kata Puan dalam rangkaian webinar Majelis Wali Amanat UI, Rabu ( 06/02/2021.) . ).
Puan mengatakan DPR akan terus mendorong pemerintah untuk memastikan penggunaan anggaran pendidikan yang ditetapkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat
Baca juga:
Nadiem: Komposisi lulusan Naker College hanya 10,18 persen
Puan mengatakan, melalui peran pengawasan FREP
, pihaknya telah memperhatikan beberapa hal krusial, seperti pengetatan dan peningkatan efektivitas pelaksanaan anggaran pendidikan. “Pembangunan personel melalui pendidikan harus sesuai dengan pasar tenaga kerja di dalam dan luar negeri,” kata politisi PDIP itu.
Pengembangan SDM Puan yang berkesinambungan juga harus diarahkan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk teknologi informasi dan komunikasi. “Dan itu harus diarahkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif sekaligus menjadi orang Indonesia yang berkarakter dan berkarakter,” ujarnya.
Puan juga berharap perguruan tinggi siap menghadapi Industri 4.0. Menurut Puan
, perguruan tinggi perlu melihat bahwa dunia luar kampus telah berubah dan cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Kami ingin universitas menjadi pendobrak yang membawa perubahan zaman bersama mereka. Dalam menghadapi Industri 4.0, di mana peran robotika, kecerdasan buatan, blockchain dan algoritma awareness akan menggantikan peran manusia dalam menangani pekerjaan,” kata Puan dalam webinar Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) pada Rabu (2.06.2021).
Puan menyatakan penggunaan teknologi semakin masif akibat pandemi COVID-19. Menurut Puan, penelitian dan pengembangan juga dilakukan di luar negeri untuk menentukan apakah kecerdasan buatan dapat digunakan untuk penelitian atau karya ilmiah.
“Kecerdasan buatan mungkin terdengar seperti novel dan fiksi, tetapi di hadapan kita itu sudah nyata, sehingga universitas atau perguruan tinggi harus segera beradaptasi agar mahasiswa, fakultas, dan staf pengajarnya berdaya saing dan unggul.
Menurut Puan, kualitas sumber daya manusia (SDM) di perguruan tinggi dan hubungannya dengan teknologi dapat ditingkatkan dengan berbagai cara. Baik itu melalui adaptasi sajian mata kuliah, pemberian keahlian tambahan bagi guru, kelengkapan perangkat dalam kegiatan belajar mengajar dan masih banyak lagi.
Baca juga:
Ketua DPR RI: Menara Gading di Sektor Perguruan Tinggi Harus Ditinggalkan
Apalagi menurut Puan, pendidikan untuk kehidupan bangsa tidak hanya intelektual, tetapi mencakup hal-hal yang lebih luas, yaitu kecerdasan dalam seluruh kehidupan bangsa.
“Ada kebutuhan untuk membangun bangsa dan karakter, yaitu bagaimana kita manusia, dengan semangat gotong royong, cinta tanah air, kepercayaan pada bangsa dan pemahaman tentang masalah bangsa, memiliki kemampuan dan kemauan untuk membangun bangsa dan negara. kemajuan bangsa dan negara. Semua itu harus dilakukan oleh perguruan tinggi agar mampu bersaing,” kata Puan.
“Lembaga perguruan tinggi harus hidup di tengah-tengah masyarakat, berakar pada ilmu, dan berbuah untuk kebaikan bangsa dan negara,” pungkas Puan.
Baca juga :
nac.co.id
futsalin.id
evitdermaclinic.id
kabarsultengbangkit.id
journal-litbang-rekarta.co.id
jadwalxxi.id
gramatic.id
tementravel.id
cinemags.id
streamingdrama.id
snapcard.id
katakan.id
cpdev.id